Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 0,28% menjadi 7.694,66 pada hari Jumat, karena sektor teknologi memimpin penurunan dan investor tetap berhati-hati terhadap sinyal kebijakan.
Indeks Harga Saham Gabungan Bursa Efek Indonesia (BEI) mengakhiri minggu ini dengan lebih rendah, turun 0,28% menjadi 7.694,66 pada hari Jumat setelah pemulihan singkat selama sesi pertama perdagangan. Hal ini menandai kembalinya ke level psikologis 7.600, mematahkan ketahanan indeks selama enam hari di atas 7.700. Pada hari tersebut terdapat aktivitas perdagangan sebesar Rp 9,3 triliun (US$596,15 juta), yang melibatkan 22,8 miliar saham dalam 1,2 juta transaksi. Sebanyak 223 saham menguat, 358 melemah, dan 208 stagnan. Hampir semua sektor berakhir di zona merah, dengan sektor teknologi yang anjlok 1,62% memberikan tekanan paling besar pada indeks. Sektor keuangan menjadi satu-satunya yang memperoleh keuntungan, naik 0,06%. Hambatan terbesar IHSG adalah saham PT GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) yang anjlok 2,78%, PT Barito Renewables Energy (BREN) yang anjlok 1,69%, dan PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) yang anjlok 1,04%.
Pasar tetap berhati-hati karena investor menunggu kejelasan kebijakan dari pemerintahan Prabowo. Investor khususnya fokus pada pendapatan kuartal ketiga perusahaan-perusahaan besar di Indonesia, dimana PT Bank Central Asia dan PT Unilever Indonesia telah melaporkan hasil yang beragam.
Namun, dengan klaim yang terus berlanjut, jumlah total orang Amerika yang terus menerima tunjangan pengangguran meningkat sebesar 28.000 menjadi 1,9 juta, yang merupakan angka tertinggi sejak November 2021. Meskipun perekonomian kuat, permintaan akan tenaga kerja tampaknya melemah.
Tingkat pengangguran turun menjadi 4,1 persen pada bulan September, turun dari 4,2 persen pada bulan Agustus. Federal Reserve AS, yang memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin pada bulan September, diperkirakan akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan November.