Film ini menceritakan kehidupan banyak keluarga dari lensa kamera yang dipasang di ruang tamu. Meskipun masing-masing keluarga ini memiliki perjuangannya sendiri, mereka semua mengalami suka dan duka seperti manusia lainnya. Sepetak tanah itu menjadi saksi banyak kematian, kehamilan, dan perayaan Natal. Anak-anak mereka tumbuh menjadi orang dewasa dengan anak-anak mereka sendiri dan siklus itu terus berlanjut. Seiring bertambahnya usia karakter-karakter tersebut, kita melihat mereka berduka atas mimpi-mimpi yang hilang -- situasi yang dialami banyak dari kita. Kita melihat bagaimana karakter-karakter yang dulunya muda dan energik itu berubah menjadi rapuh.
Semua perubahan yang terjadi di satu ruangan ini benar-benar memperkuat kesan betapa cepatnya waktu berlalu dan betapa tak terelakkannya siklus kehidupan.