Denpasar. Penjabat Gubernur Bali SM Mahendra Jaya menyelenggarakan pertemuan dengan Duta Besar Belanda untuk Indonesia Marc Gerritsen di Denpasar pada hari Selasa untuk membahas potensi kerja sama dalam melestarikan budaya Bali.
Gubernur menghargai upaya Belanda dalam melestarikan warisan budaya Bali, termasuk kontribusi berharga negara itu terhadap Museum Bali, yang menyimpan banyak artefak. Mahendra menyampaikan harapan bahwa duta besar dapat mendukung renovasi museum tersebut.
Museum Bali dengan ribuan artefak Bali didirikan ketika Belanda masih di sini. Saat ini kami sedang merenovasi area penyimpanan museum. Oleh karena itu, Yang Mulia dipersilakan untuk berkunjung, dan mungkin Anda dapat membantu mengembangkan fasilitas penyimpanan kami, katanya.
Menurut Mahendra, wisatawan Belanda termasuk dalam 10 pengunjung teratas di Bali. Selain itu, ia menekankan pentingnya diversifikasi sumber pendapatan Bali selain pariwisata, seperti pertanian dan kerajinan tangan.
Jumlah penduduk kita hanya 4,9 juta, namun Bali menerima sekitar 20 juta pengunjung setiap tahun. Kami melihat pertanian sebagai sektor vital yang perlu dikembangkan, terutama dengan tren ekonomi organik yang sedang naik daun dan banyak diminati wisatawan, jelasnya.
Gubernur juga mengupayakan kerja sama di bidang pendidikan, khususnya dalam pemberian beasiswa bagi pelajar asal Bali.
Gerritsen menanggapi positif, mengakui adanya ikatan sejarah yang kuat dan berjanji untuk membahas lebih lanjut usulan kerja sama tersebut dengan tim ekonominya di Jakarta.
Berdasarkan data ini, kita dapat memastikan kualitas sumber daya manusia Bali. Saya berharap lebih banyak anak muda Bali dapat memperoleh kesempatan beasiswa untuk belajar di Belanda, kata utusan tersebut.
Dalam diskusi tersebut, Gerritsen menanyakan tentang rencana Bali untuk penggunaan energi terbarukan. Gubernur menjawab bahwa Bali sangat berambisi dalam transisi ke energi alternatif, dengan tujuan untuk mencapainya lebih cepat dari target nasional, khususnya pada tahun 2045. Pada tahun tersebut, Bali berencana untuk mengalihkan sumber energi dari bahan bakar fosil ke alternatif seperti energi surya.
Meskipun target emisi nol bersih nasional telah ditetapkan pada tahun 2060, kami di Bali yakin dapat mencapainya pada tahun 2045. Hal ini dibuktikan dengan berbagai insentif bagi masyarakat yang ingin menggunakan kendaraan listrik, katanya.